Sejarah
perkembangan internet dan new media
Awal mula internet dimulai dari penemuan telegram pada tahun 1836, yang
dipatenkan oleh Cooke dan Wheatstone. penemuan inilah yang menjadi cikal bakal
atau awal munculnya internet seperti sekarang ini, sebuah revolusi baru bagi
perkembangan teknologi telekomunikasi. Dilanjutkan pada tahun 1876 oleh
Alexander Graham Bell yang menemukan telepon. Peranti inilah yang sekarang
merupakan alat yang paling dominan digunakan untuk terkoneksi ke internet.
Dari penemuan-penemuan di atas kemudian berkembanga
sejalan dengan berkembangnya teknologi masa kini, Awal mula internet merupakan
imbas atau hasil dari Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet dari
situlah asal mula ilmuwan belajar berkembang dan mengahasilkan teknologi
internet, yang sangat berguna bagi kehidupan manusia.
Berawal dari diluncurkannya satelit pertama oleh Uni
Soviet bernama Sputnik, pemerintah AS kemudian meresponnya dengan membentuk
badan riset bernama Advanced Research Projects Agency (ARPA). Badan ini berdiri
di bawah Departemen pemerintahan US pada tahun 1957.
ARPA bertugas mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi, yang dapat diaplikasikan dalam bidang pertahanan dan militer. Itu
termasuk kebutuhan Departemen Pertahanan, yang menginginkan adanya sebuah
jaringan informasi yang tidak terpusat, sehingga saat jaringan satu rusak maka
jaringan yang lain masih dapat digunakan.
Selanjutnya, pada tahun 1965, ARPA mensponsori
penelitian dalam “Cooperative network of time-sharing computerâ€, yang menghubungkan komputer di Laboraturium MIT
Lincoln dan Santa Monica, California. Di situ, digunakan saluran telepon
berkecepatan 1.200 bps, yang beberapa waktu kemudian dihubungkan dengan komputer
yang dimiliki ARPA.
Pada
tahun 1969, dibentuklah ARPANET yang mengkhususkan diri pada penelitian soal
jaringan komputer. ARPANET kemudian berhasil membuat sebuah jaringan yang
terdiri dari empat node, yang menguhubungkan UCLA (Los Angeles), Stanford,
University Santa Barbara (Santa Barbara), dan University of Utah di Utah.
Semakin hari semakin banyak lagi tempat yang
terhubung. Setidaknya pada tahun 1971, ARPANET sudah menghubungkan 15 node yang
memiliki 23 host. Pada tahun tersebut pengguna komputer juga sudah mulai
berkomunikasi dengan pengguna lain dalam satu jaringan, mengunakan sebuah
program pengirim pesan melalui jaringan, dan menjadi cikal bakal e-mail yang
Anda gunakan saat ini.
Pada tahun 1972, untuk pertama kalinya ARPANET
mendemonstrasikan di depan publik, sebuah jaringan komputer sebanyak 40
komputer.
Setahun kemudian, konsep jaringan global yang menjadi
cikal bakal lahirnya internet menjadi kenyataan dengan terkoneksinya University
College of London (Inggris) dan Royal Radar Establisment (Norwegia). Selain
itu, juga ditemukan protokol untuk transfer file, dimana sebuah komputer sudah
memungkinkan untuk mengirim dan menerima data dari komputer lain.
Namun, meski istilah internet sudah telah mulai
diperkenalkan saat proyek ARPANET berjalan, namun internet yang sesungguhnya
baru muncul tahun 1974. Adalah Vint Cerf, kemudian disebut Bapak Internet, yang
pertama kali mengembangkan TCP (Transmission Control protocol) yang menjadi
standar protokol internet hingga kini.
Sejak itu, pertumbuhan internet makin pesat, terutama
di dunia pendidikan dan riset. Berbagai fungsi dari internet semakin hari
semakin bertambah, dari e-mail, chatting, website, sampai teknologi streaming.
Perkembangan internet pun berlajut. Pada November
1990, dunia komputer kembali mencatat sejarah baru dengan diciptakannya web
browser pertama oleh Tim Berners-Lee.
Web browser yang sekaligus editor HTML pertama ini
diberi nama World Wide Web dan mulai didemonstrasikan pada bulan Desember tahun
yang sama. Tahun selanjutnya, namanya diubah menjai Nexus.
Karena kesederhanaan browser yang ada, Marc Andreesen,
seorang mahasiswa dan pegawai paruh waktu NCSA, membuat sebuah browser internet
yang user-friendly. Bersama Eric Bina, rekan kerjanya di NCSA, ia menciptakan
web browser bernama Mosaic pada bulan Agustus 1993. Kepintaran Mosaic
ditunjukkan pada Graphical User Interface (GUI) yang lebih bagus dibanding
browser lainnya.
Pada Mei 1994, browser tersebut berubah nama menjadi
Netscape, salah satu browser populer yang saat ini masih eksis. Kemampuannya
bertambah karena dapat berjalan pada beberapa platform yang berbeda (Microsoft
Windows, Macintosh, dan XWindows).
Sedangkan browser Internet Explorer (IE) yang saat ini
kedudukannya mulai tergeser oleh Firefox dari Mozilla, baru dirilis untuk
pertama kali pada tahun 1995 bersamaan dengan diluncurkannya Windows 95 oleh
Microsoft.
Pada tahun itu, Microsoft sedang disibukkan dengan
proyeknya yang diberi kode “Chicago†dan proyek berkode “O’Hareâ€. Semula proyek tersebut akan disatukan dalam sebuah produk. Namun pada
akhirnya, kedua produk tersebut dirilis secara terpisah.
Proyek Chicago kemudian menelorkan produk yang kita
kenal dengan sistem operasi Windows 95. Sementara O’Hare menelorkan Internet
Explorer 1.0, yang kemudian dipasarkan dalam bundle Microsoft Plus! For Windows
95.
Bersamaan dengan munculnya web browser pertama, maka
pada tahun yang sama lahir juga situs pertama yang dibuat oleh CERN dengan
alamat http://nsox01.cern.ch/hypertext/www/theproject.html, yang berjalan
melalui web server nxoc.cern.ch.
Sayang sekali, literatur mengenai situs ini sangat
minim karena pihak CERN tidak banyak mempublikasikan informasi mengenai sejarah
situs tersebut. Namun, catatan terakhir membuktikan bahwa modifikasi terakhir
situs ini tercatat pada tanggal 13 November 1990, pukul 15:17:00 GMT.
Sejak saat itu, mulailah bermunculan situs-situs baru
di internet. Revolusi situs ini mulai berlangsung sejak tahun 1993 dengan
munculnya 600 situs, yang pada tahun 1994 jumlahnya bertambah menjadi 10.000
situs.
Pada tahun 1995, jumlah itu meningkat lagi menjadi
100.000 situs. Jumlah itu terus bertambah pada tahun 1997.
Menurut catatan Netcraft Ltd, jumlah situs web pada
bulan November 2001 mencapai 36.458.394. Jumlah tersebut terus bertambah
seiring berjalannya waktu serta semakin mudahnya membuat sebuah situs dan
semakin majunya pemahaman manusia tentang penggunaan internet .
Semula internet memang hanya difungsikan sebagai media
transportasi informasi di lingkungan pemerintahan AS dan dunia pendidikan. Kini
internet tidak hanya untuk menampilkan informasi bentuk teks, namun juga dapat
membaca dokumen, mengirim dan menerima pesan elektronik (e-mail), media
komunikasi massal melalui newsgroup dan mailing list, transfer dokumen, online
shopping, internet banking, real-time chatting, bahkan menonton siaran langsung
TV atau radio.
Menurut statistik yang dikeluarkan nua.com, pada
September 2002, jumlah pengakses internet dunia telah mencapai 605,6 juta
orang. Sedangkan untuk wilayah Asia Pasifik, jumlahnya 187,24 juta orang.
Untuk Indonesia sendiri, masih menurut nua.com,
tercatat 4,4 juta orang pengakses internet pada bulan Januari 2002, atau
sekitar 2% dari jumlah penduduk indonesia, dan terus bertambah hingga tahun
2012 seiring semakin mudahnya masyarakat, baik kelas atas ataupun menengah dan
bawah untuk mengakses internet dimanapun.
New media adalah sebuah media baru, merupakan sebuah
wadah dari perkembangan ilmu teknologi yang secara tidak langsung telah
mempengaruhi budaya dan cara pendidikan di lingkungan masyarakat.Terhadap
situasi ini banyak sekali contoh media-media baru dari media elektronik sampai
ke media cetak. Pada media elektronik pada zaman dimana belum adanya televisi
semua orang mendapatkan berita-berita secara langsung melalui radio dan setelah
adanya televisi masyarakan mulai meninggalkan radio dan pada zaman modern ini
mulai berkembang dengan cepat adalah internet yaitu jaringan antar komputer
yang mempunyai hubungan langasung satu komputer ke komputer lain di dunia yang
mempunya alamat internet masing-masing yang dinamai web. Pada new media kali ini
yang akan dibahas mengenai masalah komputer dan internet terhadap budaya dan
pendidikan. Perkembangan dari komputer telah banyak mempengaruhi di segala
kegiatan semua manusia itu dikarenakan hasil yang kita lakukan dengan sebuah
komputer lebih bagus dan cepat sedangkan bila kita memakai cara lama hasil
terkadang kurang memuaskan. Setelah adanya komputer banyak dari sebagia
masyarakat di bumi menghabiskan waktunya didepan komputer hanya untuk mnyelesai
sebuah pekerjaannya dari cara bekerja yang seperti itu pun telah hlangnya sifat
kebuadayan saling interaksinya manusia secara langsung dan cara kerja sama
sesama manusia karena apa yang dihasilkan komputer lebih cepat dan bagus.
Hilangnya sedangkan pada internet kita dapat menambah interaksi terhadap masyarakat
dunia melalui jejaring sosial yang terdapat pada internet yang saat ini telah
menjadi jembatan seseorang untuk behubungan secara tidak langsung terhadap
seseorang di luar negeri.
PERKEMBANGAN
NEW MEDIA TERHADAP BUDAYA DAN PENDIDIKAN
New media adalah arti dari sebuah media baru, dimana media baru ini merupakan sebuah wadah dari perkembangan ilmu teknologi yang secara tidak langsung telah mempengaruhi budaya dan cara pendidikan di lingkungan masyarakat.Terhadap situasi ini banyak sekali contoh media-media baru dari media elektronik sampai ke media cetak. Perkembangan media ini pun memiliki sejarah yang cukup pankang dari mulai dari mulut dan sampai langsung dari pusat sampai ke kita itu berkat dari media-media baru yang bermunculan. Pada media elektronik pada zaman dimana belum adanya televisi semua orang mendapatkan berita-berita secara langsung melalui radio dan setelah adanya televisi masyarakan mulai meninggalkan radio dan pada zaman modern ini mulai perkekmbang dengan cepat adalah internet yaitu jaringan antar komputer yang mempunyai hubungan langasung satu komputer ke komputer lain di dunia yang mempunya alamat internet masing-masing yang dinamai web. Pada new media kali ini yang akan dibahas mengenai masalah komputer dan internet terhadap budaya dan pendidikan.Perkembangan dari komputer telah banyak mempengaruhi di segala kegiatan semua manusia itu dikarenakan hasil yang kita lakukan dengan sbuah komputer lebih bagus dan cepat sedangkan bila kita memakai cara lama hasil terkadang kurang memuaskan. Setelah adanya komputer banyak dari sebagia masyarakat di bumi menghabiskan waktunya didepan komputer hanya untuk mnyelesai sebuah pekerjaannya dari cara bekerja yang seperti itu pun telah hlangnya sifat kebuadayan saling interaksinya manusia secara langsung dan cara kerja sama sesama manusia karena apa yang dihasilkan komputer lebih cepat dan bagus. Hilangnya sedangkan pada internet kita dapat menambah interaksi terhadap masyarakat dunia melalui jejaring sosial yang terdapat pada internet yang saat ini telah menjadi jembatan seseorang untuk behubungan secara tidak langsung terhadap seseorang di luar negeri.Dampak dari new media yang telah di sebutkan tadi yaitu komputer dan internet tersebut memiliki beberapa pengaruh positiv dan negativ.Pengaruh positiv dari komputer yaitu dapat mempermudah suatu pekerjaan manusia dengan cepat dan hasil yang didapat sangat bagus selain itu perkembangan komputer telah membuat manusia sangan bergantung pada komputer, komputer bisa digunakan sebagai pengganti suatu kegiatan manusia misalkan secara tulis manual dimana hasilnya yang terkadang kurang bagu bila menggunakan komputer hasinya akan menjadi bagus dan dapat mengganti peran dari cara menyimpan data dari sebuah kertas menjadi sebuah file yang terdapat di komputer. Sedangkan internet sangat berpengaruh positiv dibidang budaya maupun pendidikan misalkan saja pada budaya internet menjadi sbuah wadah untuk memperkenalkan budaya-budaya masing-masing daerah maupun negara melalui media internet dan menjadi jembatan secara tidak langsung dari satu orang di negara lain ke negara lain dan menjadi sebuah dunia baru yang sering kita sebut dengan dunia maya. Dalam pendidikan internet sangat berpengaruh dimana internet adalah sebuah gudang ilmu dimana sesuatu ilmuyang belum kita tahu pasti ada di dalam internet melalui beberapa seacrh engine yang terdapat di internet.Pengaruh negativ dari sebuah komputer dan internet adalah kebiasaan yang banyak berubah karena kemudahan tersebut.Kebudayaan interaksiyang juga bisa didapt dalam internet,bahkankapanpun dan dimanapun sedikit banyak memberikan dampak social.karena hubungan social tersebut dapat dilakukan tanpa tatap muka,pergeseran budaya lainnya yang terjadi adalah gaya hidup contohnya cara belanja.Hampir semua barang sekarang dapat dibeli secara online,yaitu dengan memberikan contoh gambar barang yang sebenarnya dengan menyertakan keterangan singkat.Pola hidup dan kebiasaan yang berubah ini sebenarnya bukanlah hal yang harus dikhawatirkan selama para pengguna internet dapat bijaksana menggunakannya sesuai dengan kebutuhan dan tidak berlebihan. Terhadap suatu komputer pun kurang lebih sama dengan internet karena internet adalah perkembangan dari sebuah komputer yaitu hilangnya sbuah interaksi manusia terhadap manusia lain.
New media adalah arti dari sebuah media baru, dimana media baru ini merupakan sebuah wadah dari perkembangan ilmu teknologi yang secara tidak langsung telah mempengaruhi budaya dan cara pendidikan di lingkungan masyarakat.Terhadap situasi ini banyak sekali contoh media-media baru dari media elektronik sampai ke media cetak. Perkembangan media ini pun memiliki sejarah yang cukup pankang dari mulai dari mulut dan sampai langsung dari pusat sampai ke kita itu berkat dari media-media baru yang bermunculan. Pada media elektronik pada zaman dimana belum adanya televisi semua orang mendapatkan berita-berita secara langsung melalui radio dan setelah adanya televisi masyarakan mulai meninggalkan radio dan pada zaman modern ini mulai perkekmbang dengan cepat adalah internet yaitu jaringan antar komputer yang mempunyai hubungan langasung satu komputer ke komputer lain di dunia yang mempunya alamat internet masing-masing yang dinamai web. Pada new media kali ini yang akan dibahas mengenai masalah komputer dan internet terhadap budaya dan pendidikan.Perkembangan dari komputer telah banyak mempengaruhi di segala kegiatan semua manusia itu dikarenakan hasil yang kita lakukan dengan sbuah komputer lebih bagus dan cepat sedangkan bila kita memakai cara lama hasil terkadang kurang memuaskan. Setelah adanya komputer banyak dari sebagia masyarakat di bumi menghabiskan waktunya didepan komputer hanya untuk mnyelesai sebuah pekerjaannya dari cara bekerja yang seperti itu pun telah hlangnya sifat kebuadayan saling interaksinya manusia secara langsung dan cara kerja sama sesama manusia karena apa yang dihasilkan komputer lebih cepat dan bagus. Hilangnya sedangkan pada internet kita dapat menambah interaksi terhadap masyarakat dunia melalui jejaring sosial yang terdapat pada internet yang saat ini telah menjadi jembatan seseorang untuk behubungan secara tidak langsung terhadap seseorang di luar negeri.Dampak dari new media yang telah di sebutkan tadi yaitu komputer dan internet tersebut memiliki beberapa pengaruh positiv dan negativ.Pengaruh positiv dari komputer yaitu dapat mempermudah suatu pekerjaan manusia dengan cepat dan hasil yang didapat sangat bagus selain itu perkembangan komputer telah membuat manusia sangan bergantung pada komputer, komputer bisa digunakan sebagai pengganti suatu kegiatan manusia misalkan secara tulis manual dimana hasilnya yang terkadang kurang bagu bila menggunakan komputer hasinya akan menjadi bagus dan dapat mengganti peran dari cara menyimpan data dari sebuah kertas menjadi sebuah file yang terdapat di komputer. Sedangkan internet sangat berpengaruh positiv dibidang budaya maupun pendidikan misalkan saja pada budaya internet menjadi sbuah wadah untuk memperkenalkan budaya-budaya masing-masing daerah maupun negara melalui media internet dan menjadi jembatan secara tidak langsung dari satu orang di negara lain ke negara lain dan menjadi sebuah dunia baru yang sering kita sebut dengan dunia maya. Dalam pendidikan internet sangat berpengaruh dimana internet adalah sebuah gudang ilmu dimana sesuatu ilmuyang belum kita tahu pasti ada di dalam internet melalui beberapa seacrh engine yang terdapat di internet.Pengaruh negativ dari sebuah komputer dan internet adalah kebiasaan yang banyak berubah karena kemudahan tersebut.Kebudayaan interaksiyang juga bisa didapt dalam internet,bahkankapanpun dan dimanapun sedikit banyak memberikan dampak social.karena hubungan social tersebut dapat dilakukan tanpa tatap muka,pergeseran budaya lainnya yang terjadi adalah gaya hidup contohnya cara belanja.Hampir semua barang sekarang dapat dibeli secara online,yaitu dengan memberikan contoh gambar barang yang sebenarnya dengan menyertakan keterangan singkat.Pola hidup dan kebiasaan yang berubah ini sebenarnya bukanlah hal yang harus dikhawatirkan selama para pengguna internet dapat bijaksana menggunakannya sesuai dengan kebutuhan dan tidak berlebihan. Terhadap suatu komputer pun kurang lebih sama dengan internet karena internet adalah perkembangan dari sebuah komputer yaitu hilangnya sbuah interaksi manusia terhadap manusia lain.
Dampak Perkembangan New Media Bagi Sosial
Bangsa
Perkembangan dunia iptek telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia umumnya dan bangsa Indonesia umumnya. Akibat inovasi-inovasi dalam bidang komputer, seolah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktivitas. Kemajuan iptek yang telah dicapai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.
Fenomena pesatnya perkembangan media baru akan membawa dampak yang signifikan. Pada aras ini, dalam realitasnya akan membawa ke sutau kelompok yang akan terkotak-kotak. Namun, apabila dikaitkan dengan pesatnya perkembangan media baru sebagai salah satu faktor dalam fenomena globalisasi, dikatakan bahwa dalam teori globalisasi oleh Cochrane dan Pain bahwa, akan terbagi menjadi tiga macam kelompok. Yaitu, pertama kelompok para globalis. Pada kelompok ini Para globalis percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan yang memiliki konsekuensi nyata terhadap bagaimana orang dan lembaga di seluruh dunia berjalan. Lalu dalam kelompok ini pun terbagi menjadi dua yaitu para globalis positif / optimistis yang menerima dengan tangan terbuka tentang fenomena globalisasi dan para globalis pesimis yang memandang negatif dengan kata lain menolak adanya globalisasi. Kedua, Para tradisionalis. Pada kelompok ini berpendapat tidak percaya dengan terjadinya globalisasi. Pada tataran ini mereka berpendapat bahwa fenomena globalisasi hanya sebuah mitos belaka dan jika itu memang ada, itu terlalu dibesar-besarkan. Ketiga, para transformasionalis yang berada diantara para globalis dan tradisionalis. Mereka mempercayai bahwa globlisasi memang terjadi namun, menolak dan menyangkal keberadaan konsep globalisasi tidak dapat dihindari dan pasti terjadi. Karenanya pada kelompok ini adanya fenomena globlisasi seharusnya dapat dilihat dari kedua sisi baik positif maupun negatif.
Dari pandangan teori globalisasi diatas akan menjadi berbeda dengan istilah Giddens walaupun pada hakekatnya mempunyai inti yang sama. Dalam bukunya disinggung bahwa globalisasi akan membawa pada suatu perspektif diantarnya dari perspektif fundamentalis yang menganggap dapat menganggu dan berbahaya. Sedangkan pada perspektif kosmopolitan, hal tersebut diterima dengan tangan terbuka. Kemudian pada perpspektif moderat, mereka mempunyai cara pandang holistik. Berpijak pada istilah Giddens, menurut hemat saya dimana fenomena globalisasi terjadi salah satunya karena faktor adanya pekembangan media baru dewasa ini. Tentu saja hal tersebut akan lebih selaras apabila mensintesiskan definisi dari Appadurai bahwa globalisasi merupakan terciptanya dunia tanpa batas. Oleh sebab itu, pesatnya perkembangan media baru misalnya seperti pada komputer yang terkoneksi pada jaringan internet, handphone, televisi digital, kamera digital, radio digital dan lain sebagainya, hal tersebut akan membawa dampak positif maupun negatif yang dapat mempengaruhi prilaku individu dalam kehidupan sehari-hari. Kecepatan dari akselerasi kemajuan teknologi telah menyebabkan munculnya jarak yang cukup jauh antara peradaban manusia dengan teknologi yang digunakannya. Budaya atau kultur umat manusia tidak cukup cepat dapat berubah dalam upaya atau menghadapi tuntutan dari majunya teknologi. Hal ini semakin membawa dampak yang cukup menyulitkan bagi kita sebagai bangsa. Teknologi memiliki beberapa ciri yang harus dihadapi dan diatasi agar dapat digunakan dengan bermanfaat
Perkembangan dunia iptek telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia umumnya dan bangsa Indonesia umumnya. Akibat inovasi-inovasi dalam bidang komputer, seolah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktivitas. Kemajuan iptek yang telah dicapai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.
Fenomena pesatnya perkembangan media baru akan membawa dampak yang signifikan. Pada aras ini, dalam realitasnya akan membawa ke sutau kelompok yang akan terkotak-kotak. Namun, apabila dikaitkan dengan pesatnya perkembangan media baru sebagai salah satu faktor dalam fenomena globalisasi, dikatakan bahwa dalam teori globalisasi oleh Cochrane dan Pain bahwa, akan terbagi menjadi tiga macam kelompok. Yaitu, pertama kelompok para globalis. Pada kelompok ini Para globalis percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan yang memiliki konsekuensi nyata terhadap bagaimana orang dan lembaga di seluruh dunia berjalan. Lalu dalam kelompok ini pun terbagi menjadi dua yaitu para globalis positif / optimistis yang menerima dengan tangan terbuka tentang fenomena globalisasi dan para globalis pesimis yang memandang negatif dengan kata lain menolak adanya globalisasi. Kedua, Para tradisionalis. Pada kelompok ini berpendapat tidak percaya dengan terjadinya globalisasi. Pada tataran ini mereka berpendapat bahwa fenomena globalisasi hanya sebuah mitos belaka dan jika itu memang ada, itu terlalu dibesar-besarkan. Ketiga, para transformasionalis yang berada diantara para globalis dan tradisionalis. Mereka mempercayai bahwa globlisasi memang terjadi namun, menolak dan menyangkal keberadaan konsep globalisasi tidak dapat dihindari dan pasti terjadi. Karenanya pada kelompok ini adanya fenomena globlisasi seharusnya dapat dilihat dari kedua sisi baik positif maupun negatif.
Dari pandangan teori globalisasi diatas akan menjadi berbeda dengan istilah Giddens walaupun pada hakekatnya mempunyai inti yang sama. Dalam bukunya disinggung bahwa globalisasi akan membawa pada suatu perspektif diantarnya dari perspektif fundamentalis yang menganggap dapat menganggu dan berbahaya. Sedangkan pada perspektif kosmopolitan, hal tersebut diterima dengan tangan terbuka. Kemudian pada perpspektif moderat, mereka mempunyai cara pandang holistik. Berpijak pada istilah Giddens, menurut hemat saya dimana fenomena globalisasi terjadi salah satunya karena faktor adanya pekembangan media baru dewasa ini. Tentu saja hal tersebut akan lebih selaras apabila mensintesiskan definisi dari Appadurai bahwa globalisasi merupakan terciptanya dunia tanpa batas. Oleh sebab itu, pesatnya perkembangan media baru misalnya seperti pada komputer yang terkoneksi pada jaringan internet, handphone, televisi digital, kamera digital, radio digital dan lain sebagainya, hal tersebut akan membawa dampak positif maupun negatif yang dapat mempengaruhi prilaku individu dalam kehidupan sehari-hari. Kecepatan dari akselerasi kemajuan teknologi telah menyebabkan munculnya jarak yang cukup jauh antara peradaban manusia dengan teknologi yang digunakannya. Budaya atau kultur umat manusia tidak cukup cepat dapat berubah dalam upaya atau menghadapi tuntutan dari majunya teknologi. Hal ini semakin membawa dampak yang cukup menyulitkan bagi kita sebagai bangsa. Teknologi memiliki beberapa ciri yang harus dihadapi dan diatasi agar dapat digunakan dengan bermanfaat
Dampak
Positif
Pesatnya perkembangan media baru secara nyata akan membawa suatu pola pikir, sikap dan tindakan / prilaku bagi setiap individu. Dalam wacana praktis, perubahan tersebut paling tidak akan membawa individu ke dalam pola hidup yang menurutnya efektif dan efesien. Alasan dasar inilah bagi para kaum kosmopolitan bahwa perkembangan new media merupakan media pencerah peradaban yang lebih maju. Yang jelas pada aras ini, perkembangan new media akan membawa dampak positivisme sehingga dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Seperti yang dikutip oleh Zulkarimien Nasution Dalam bukunya Teknologi Komunikasi Dalam Perspektif, suatu lokakarya kebijakan komunikasi yang bertema “The power of the individual in the information age” di Aspen Istitute, Colorado, Amerika, dimana new media sebagai sebuah aset terutama dalam hal revolusi teknologi komunikasi dan informasi, maka ada kecendrungan membawa harapan-harapan berupa:
• Kemajuan dalam pengolahan informasi dapat memperluas daya bakat dan kemampuan manusia (human talent). Seyogiyannya beasiswa atau program lainya digunakan untuk “ mendorong kecapatan adaptasi” untuk membujuk masyarakat dari lapangan yang berbeda agar belajar begaimana menggunakan dan memetik manfaat dari teknologi infomasi.
• Sistem-sistem yang baru akan menjamin kenyamanan pribadi yang lebih besar pada individu, suatu rumah yang lebih aman, dan bahkan” kesepian yang lebih bekurang.”
• Masyarakat akan menulis lebih baik dan lebih cepat dan menyimpan dan berhubungan dengan ide sacara lebih baik, terima kasih kepada pengolah kata (word-processors).
• Individu akan menikmati bukan sekedar effisiensi yang lebih tinggi dalam melakukan tugas harian, tapi interaksi yang lebih besar dengan orang dan kepentingan yang lain, jadi merangsang kreatifitas dan partisipasi pribadi.
• Pendidikan dapat dibuat lebih demokratis: metoda mengajar dengan menggunakan computer akan bersifat responsive kepada individu, kepada kebutuhan dan gaya belajar siswa tertentu.
• Karakteristik sebagian besar dari penanganan informasi saat ini yang membosankan akan dapat disembuhkan, membebaskan untuk menggunakan waktu pada kreatifitas yang tinggi.
Tawaran dari media akan menyajikan suatu rentang minat dan selara yang luas
• Berkembangnya biaknya saluran media ke rumah.
• Sistem-sistem baru seperti videoteks akan memudahkan biaya dan keikutsertaan dalam kompetisi media dan jasa informasi baru, membuat bertambah mendekatnya masa dimana “ setiap orang merupakan penerbit sendiri.”
• Konvergensi dari teknologi akan menuju suatu fleksibilitas modes komunikasi yang lebih besar, seperti telah dicontohkan oleh mulainya suratkabar ke dalam bentuk penyampaian digital yang berbentuk khusus.
Ikatan Komunitas akan bertambah luas dan kokoh:
• Media interaktif akan memperluas respon terhadap kebutuhan manusia.
• Computer akan membuat sistem informasi yang saat sekarang masih incompatible menjadi compatible.
Dampak Negatif
Bagi cara pandang kaum fundamental akan sangat berbeda dengan kaum kosmopolitan. Mereka menganggap pesatnya pekembangan media baru sebagai salah satu faktor yang dapat mengaakibatkan perbenturan budaya. Dalam pandangan Mark Slouka, ini seperti sebuah paradoks. Di satu pihak, media baru dapat membuka cakrawala dunia yang sangat menjanjikan yang kaya warna, kaya nuansa, kaya citra, namun disisi lain ini akan menjadi sebuah dunia yang seakan-akan tanpa kendali. Karenanya menurut hemat saya, dampak pesatnya media baru paling tidak akan membawa beberapa dampak perubahan negatif seperti:
• Membudayanya budaya massa dalam suatu komunitas masyarakat, dimana pola kehidupan yang dinamis ditimbulkan karena adanya keinginan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
• Rasa sosial terhadap lingkungan sekitar menjadi acuh.
• Terjadinya polusi informasi.
• Merebaknya kejahatan teknologi seperti pelanggaran hak cipta / pembajakan, cybercrime (kejahatan maya).
• Tumbuhnya sikap hedonisme dan konsumtif.
Sebagai kesimpulan akhir, bagaimanapun dunia yang semakin mengglobal dan pesatnya perkembangan media baru apabila di sikapi secara arif dan cerdas, maka yang akan terjadi adalah dampak postif tersebut akan berpihak terhadap kita, begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, tampaknya kita harus berkontemplasi sejenak bahwa, “sebenarnya perkembangan globalisasi yang salah satunya ditandai adanya perkembangan media baru itu tidaklah berbahaya, akan tetapi seharusnya kita tahu bagimana memposisikannya dengan tepat, itulah kata kuncinya”.
Pesatnya perkembangan media baru secara nyata akan membawa suatu pola pikir, sikap dan tindakan / prilaku bagi setiap individu. Dalam wacana praktis, perubahan tersebut paling tidak akan membawa individu ke dalam pola hidup yang menurutnya efektif dan efesien. Alasan dasar inilah bagi para kaum kosmopolitan bahwa perkembangan new media merupakan media pencerah peradaban yang lebih maju. Yang jelas pada aras ini, perkembangan new media akan membawa dampak positivisme sehingga dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Seperti yang dikutip oleh Zulkarimien Nasution Dalam bukunya Teknologi Komunikasi Dalam Perspektif, suatu lokakarya kebijakan komunikasi yang bertema “The power of the individual in the information age” di Aspen Istitute, Colorado, Amerika, dimana new media sebagai sebuah aset terutama dalam hal revolusi teknologi komunikasi dan informasi, maka ada kecendrungan membawa harapan-harapan berupa:
• Kemajuan dalam pengolahan informasi dapat memperluas daya bakat dan kemampuan manusia (human talent). Seyogiyannya beasiswa atau program lainya digunakan untuk “ mendorong kecapatan adaptasi” untuk membujuk masyarakat dari lapangan yang berbeda agar belajar begaimana menggunakan dan memetik manfaat dari teknologi infomasi.
• Sistem-sistem yang baru akan menjamin kenyamanan pribadi yang lebih besar pada individu, suatu rumah yang lebih aman, dan bahkan” kesepian yang lebih bekurang.”
• Masyarakat akan menulis lebih baik dan lebih cepat dan menyimpan dan berhubungan dengan ide sacara lebih baik, terima kasih kepada pengolah kata (word-processors).
• Individu akan menikmati bukan sekedar effisiensi yang lebih tinggi dalam melakukan tugas harian, tapi interaksi yang lebih besar dengan orang dan kepentingan yang lain, jadi merangsang kreatifitas dan partisipasi pribadi.
• Pendidikan dapat dibuat lebih demokratis: metoda mengajar dengan menggunakan computer akan bersifat responsive kepada individu, kepada kebutuhan dan gaya belajar siswa tertentu.
• Karakteristik sebagian besar dari penanganan informasi saat ini yang membosankan akan dapat disembuhkan, membebaskan untuk menggunakan waktu pada kreatifitas yang tinggi.
Tawaran dari media akan menyajikan suatu rentang minat dan selara yang luas
• Berkembangnya biaknya saluran media ke rumah.
• Sistem-sistem baru seperti videoteks akan memudahkan biaya dan keikutsertaan dalam kompetisi media dan jasa informasi baru, membuat bertambah mendekatnya masa dimana “ setiap orang merupakan penerbit sendiri.”
• Konvergensi dari teknologi akan menuju suatu fleksibilitas modes komunikasi yang lebih besar, seperti telah dicontohkan oleh mulainya suratkabar ke dalam bentuk penyampaian digital yang berbentuk khusus.
Ikatan Komunitas akan bertambah luas dan kokoh:
• Media interaktif akan memperluas respon terhadap kebutuhan manusia.
• Computer akan membuat sistem informasi yang saat sekarang masih incompatible menjadi compatible.
Dampak Negatif
Bagi cara pandang kaum fundamental akan sangat berbeda dengan kaum kosmopolitan. Mereka menganggap pesatnya pekembangan media baru sebagai salah satu faktor yang dapat mengaakibatkan perbenturan budaya. Dalam pandangan Mark Slouka, ini seperti sebuah paradoks. Di satu pihak, media baru dapat membuka cakrawala dunia yang sangat menjanjikan yang kaya warna, kaya nuansa, kaya citra, namun disisi lain ini akan menjadi sebuah dunia yang seakan-akan tanpa kendali. Karenanya menurut hemat saya, dampak pesatnya media baru paling tidak akan membawa beberapa dampak perubahan negatif seperti:
• Membudayanya budaya massa dalam suatu komunitas masyarakat, dimana pola kehidupan yang dinamis ditimbulkan karena adanya keinginan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
• Rasa sosial terhadap lingkungan sekitar menjadi acuh.
• Terjadinya polusi informasi.
• Merebaknya kejahatan teknologi seperti pelanggaran hak cipta / pembajakan, cybercrime (kejahatan maya).
• Tumbuhnya sikap hedonisme dan konsumtif.
Sebagai kesimpulan akhir, bagaimanapun dunia yang semakin mengglobal dan pesatnya perkembangan media baru apabila di sikapi secara arif dan cerdas, maka yang akan terjadi adalah dampak postif tersebut akan berpihak terhadap kita, begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, tampaknya kita harus berkontemplasi sejenak bahwa, “sebenarnya perkembangan globalisasi yang salah satunya ditandai adanya perkembangan media baru itu tidaklah berbahaya, akan tetapi seharusnya kita tahu bagimana memposisikannya dengan tepat, itulah kata kuncinya”.